Searching...

Popular Posts

Monday, 31 December 2012

Pelayan Masjid Quba Lima Kali Berhaji

02:08


MADINAH--Banyak masjid bersejarah di Tanah Suci, dirawat oleh pekerja-pekerja asal Indonesia. Mereka tergabung dalam perusahaan Grup Bin Ladin. Syafruddin dan Miftahuddin, misalnya, adalah bagian dari tenaga kerja Indonesia (TKI) yang menjadi pelayan masjid di Arab Saudi.
 
Di tengah keramaian jamaah beribadah di Masjid Quba’, Madinah sore itu, tampak beberapa orang berpakaian serba coklat sibuk mengepel lantai dan merapikan tempat air zam-zam. Satu per satu mereka menata gelas dan sebagian lagi mengecek isi gentong.
 
Meski pekerjaan mereka terganggu oleh jamaah yang tak sabar meminum zamzam, namun tak sedikitpun tampak gurat kemarahan. Mereka malah tersenyum dan ikhlas dengan pekerjaannya.

Dari 16 para pelayan tamu Allah itu, empat di antaranya berasal dari Banten dan Jawa Barat. Syafruddin misalnya, lahir dan besar di “Kota Hujan” Bogor, dan Miftahuddin dari Pandeglang.
 
Udin dan Miftah, demikian putra Banten itu biasa disapa, sudah lebih lima tahun menjadi petugas di masjid pertama dalam sejarah Islam itu. Sore itu, Udin dan Miftah dan beberapa rekannya dari Pakistan tengah mengganti gentong-gentong zamzam.
 
Tiap pergantian shift, gentong dicek dan kemudian diisi ulang. Gentong-gentong ini mencapai puluhan. Satu gentong bisa memuat 65 liter air.

Tiap hari rata-rata kebutuhan zamzam di Quba’ mencapai 25 tangki berisi 10.000 liter. Pada Ramadan, kebutuhan zamzam mencapai puncaknya, yakni bisa 23.000 gentong.
 
"Tugas utama saya ya memeriksa, membersihkan dan sekaligus mengisi penuh lagi," ujarnya. Selain menata gentong, Udin dan Miftah juga membersihkan gelas-gelas yang bekas sekaligus mengganti yang baru.

0 comments:

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.