Jakarta - Bila tren waiting list haji makin lama, maka tren biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) akan cenderung menurun. Setidaknya itu dibuktikan dengan musim haji 2010 dan 2011.
Penurunan itu terjadi karena direct cost yaitu biaya yang ditanggung jamaah turun sebab dibebankan ke indirect cost. Indirect cost dibiayai dari dana optimalisasi alias “bunga“ dari setoran awal calhaj Rp 20 juta dan Rp 25 juta yang dikelola pemerintah dalam instrumen investasi sukuk dll.
“Tren biaya haji akan lebih murah karena subsidi dari (manfaat investasi) sukuk lumayan," kata Direktur Pengelolaan Dana Haji Kemenag Achmad Djunaedi dalam pembekalan media center haji di Hotel Aquila, Jl Pasteur, Bandung, Selasa (20/9/2011).
Optimisme Djunaidi ditunjukkan dengan dua tahun berturut-turut ongkos haji (direct cost) yang menurun.
Pada 2010, biaya naik haji di kisaran Rp 31.080.000, turun Rp 700 ribuan dari tahun sebelumnya. Pada 2011, biaya haji di rerata Rp 30.771.900, turun Rp 308.700 dari biaya tahun 2010. "Jadi di masa Pak Suryadharma Ali sudah turun dua kali," ujar Djunaedi bangga.
Jamaah haji tahun ini mendapatkan subsidi (indirect cost) dari “bunga" atau dana optimalisasi setoran awal jamaah senilai Rp 7.306.062 per orang. Sedangkan tahun lalu sekitar Rp 5 juta per orang.
Indirect cost ini diwujudkan dalam bentuk pelayanan di dalam negeri antara lain biaya paspor, akomodasi dan konsumsi di embarkasi asrama haji. Juga pelayanan di Tanah Suci mulai subsidi sewa pemondokan hingga konsumsi di Madinah, Arafah dan Mina.
Sedang direct cost yang ditanggung jamaah digunakan untuk empat hal, yaitu:
1. Biaya penerbangan haji Indonesia ke Arab Saudi PP.
2. General service fee untuk Kerajaan Saudi
3. Sewa pemondokan di Makkah dan Madinah
4. Living cost (langsung diberikan pada jamaah).
Di masa depan, empat poin yang ditanggung jamaah akan berkurang.
“Suatu masa nanti akan membayar dua (poin) saja," kata Djunaedi.
Jamaah haji Indonesia tahun ini berjumlah 221 ribu dengan rincian 201 ribu jamaah haji reguler dan 20 ribu jamaah haji khusus (ONH Plus). Masa tunggu (waiting list) untuk jamaah reguler rata-rata 6 tahun sedang jamaah ONH Plus 1 tahun. Sebanyak 1,5 juta orang saat ini masuk waiting list. [detik.com]
Popular Posts
-
Primbon Nogo Dino Menolak Pengaruh Hari Sial atau Hari Buruk Primbon Nogo dino dalam Primbon Indonesia dikenal sebagai Naga hari. Khusus ...
-
Peristiwa menghebohkan terjadi di Jalan Gunung Puntang Kampung Pasirhuni RT 03 RW 06 Desa Pasirhuni Kecamatan Cimaung Kabupaten Bandung. ...
-
Ia selalu menyiapkan beberapa porsi busa di dalam tas sebagai camilan ketika bepergian. Sosok Adele, wanita 30 tahun asal Bradenton, Flo...
-
Sebuah patung polisi perempuan dengan pakaian anti huru-hara lengkap menuai kecaman di Jerman. Patung itu berukuran manusia, lengkap den...
-
Foto Hot: Masa Muda Yati Octavia Beredar Luas di Internet - Sejujurnya, meskipun usianya sudah tak muda lagi, sisa-sisa kecantikan di wajah...
-
Dina Apik / Dina Ala Input/Data tgl. Masehi : Tgl 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 Bu...
-
Berikut ini adalah kumpulan Foto-foto Seronok HOT Anak SD Di China Jadi Foto Model Bikini. Parah Banget sumpah gan, masih kecil udah kay...
-
Tengku Dewi Putri (Penyiar Soccer Fever) Tengku Dewi Putri adalah seorang model dan juga host sebuah acara disalah satu stasiun TV swasta. ...
-
Della Puspita , artis selebritis yang kelahiran Kota Apel Malang ini lama nggak muncul. Membuat kangen juga ya, kemana dimana gerangan dia. ...
-
Shio Tikus 1900 | 1912 | 1924 | 1936 | 1948 | 1960 | 1972 | 1984 | 1996 | 2008 Jam Tikus: 23.00 - 00.59 Shio Tikus - O rang-ora...
Tuesday, 20 September 2011
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.